Gue sekarang mencoba untuk menyempatkan diri untuk share kehidupan gue yang sebenarnya biasa-biasa aja tetapi menjadi luar biasa karena lingkungan sekitar gue.
Pada hari ini, Rabu, 2 Oktober 2013, gue beserta beberapa panitia EIM, PDKT dan FGTO pergi ke Mega Kuningan buat shooting Sarah Sechan padahal cuma neprok-neprok doang. Sebenarnya dengan adanya ini bisa membuat kita tambah dekat satu sama lain. Menurut gue, semakin hari demi hari, panitia EIM makin dekat dan makin ABSURD! Gak PO, gak Bendahara, gak Koor gak Staffnya pada udah konslet semua. Gue menjadi yang paling normal diantaranya (Third Person Effect).
Kronologi hari ini dimulai dari menuju FISIP ke Stasiun UI. Gue nunggu Zulfa, adek kelas gue yang jurusan dia Administrasi Negera UI 2013 dan dia bukan anak EIM... BUT, THANKFUL SO MUCH ZULF! Terus ketemu bundokuuuu sayang yang gak pernah ketemu walaupun kita sama-sama di UI. How poor we are Bund :(. Kita naik kereta dan keretanya rame aja. Selama di perjalanan, gue kenalan sama panitia yang maba namanya Hemas. Dia menyangka gue anak Politik. In Politic We Trust! Dia nyangka gue anak HI padahal, dan dia tiba-tiba jadi gak percaya kalau gue anak HI, emang bukan anak HI sih gue, anak Komunikasi dek :'
Next, setelah melewati stasiun UP, LA, Tanjung Barat, PasMing, PasMinggu Baru, Kalibata dan Cawang, kita turun di Stat. Tebet dan langsung ke Mega Kuningan pake angkot warna biru nomor 44. Sebenarnya, selama di perjalanan, sampah abis omongannya dari kantor XL yang punya IT Center kaya di FISIP karena tadinya pengen ngasih proposal EIM yang gak jadi2 dan Nanang KOPMA di FISIP ternyata buka Corporation dimana-mana, namanya Nanang Tbk. I don't know sama otak isinya Bob yang ngebilang itu. Diaz dkk juga pengen sitkom namanya The Nanangs yang menceritakan tentang kehidupan Nanang dengan mengambil beberapa angel di atas etalase edam, di tempat batagor serta di atas lemari pendingin yang biar bisa melihat interaksi antara nanang dengan para konsumen yang setia.
Pas pulangnya, ada beberapa anak yang ketinggalan dari kereta karena padat sekali keretanya. Otomatis gue, Ilman, Ranyo, Diaz dan Elisa menunggu orang-orang yang ketinggalan. Lebih gak meaning lagi, si Diaz dan Ilman menebak-nebak kereta yang mereka naiki buatan Indonesia atau buatan Jepang. Betapa sampahnya sih, sumpah -_-
Well, ini cerita gue untuk cerita ini. Good Night
12.02 AM, 10/3/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pendapatmu adalah Pahalamu :)