Senin, 13 Januari 2014

Mungkin Nanti Seperti Ini



Di kamar ini aku memikirkan bagaimana project ku kelak. Apakah akan berhasil atau tidak. Aku hanya teringat pada satu event di kampusku, EIM. Aku rasa EIM hanya sukses pada seminar dan workshopnya saja, tidak pada lombanya dan awarding nightnya. Padahal, awalnya aku optimis, tapi aku merasa aku gagal. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa, tidak mengutuk situasi, bahkan aku bisa belajar dari kegagalan itu. Project yang akan aku jalani disini adalah meningkatkan social entrepreneurship para pemuda. Cukup sama kan dengan EIM? Pemimpin dari project ini adalah Hicham. Aku rasa dia sangat ambisius terlihat dari perawakannya ketika menyampaikan pidato. Dia berkata seorang entrepreneur tidak hanya berbicara, tetapi harus bertindak. Aku teringat pada seseorang yang mengatakan itu, Ghafiqi. Aku tahu mengapa aku sangat suka entrepreneur, ketika aku duduk di bangku SD, aku suka berjualan di sekitar rumah. Membeli snack di warung lalu menjualnya lagi kepada teman-temanku di rumah. Sebenarnya aku ingin sekali memiliki usaha, tetapi orang tuaku tidak terlalu mendukung karena prospek wirausaha tidak terlalu menjajikan. Orangtuaku mengatakan bahwa aku lebih baik bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Aku tidak ingin terus menerus bernegoisasi dengan orang tuaku. Aku sudah cukup menang dalam berbagai negosiasi dengan orang tuaku seperti memilih jurusan Komunikasi. Jika aku dewasa nanti, aku akan bekerja di BUMN, mengumpulkan uang untuk berwirausaha dan membantu masyarakat di sekitarku. Setidaknya, aku mengikuti apa yang orangtuaku katakan, untuk membahagiakan orang tuaku yang sudah membesarkan diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendapatmu adalah Pahalamu :)