Di kamar ini aku
memikirkan bagaimana project ku kelak. Apakah akan berhasil atau tidak. Aku
hanya teringat pada satu event di kampusku, EIM. Aku rasa EIM hanya sukses pada
seminar dan workshopnya saja, tidak pada lombanya dan awarding nightnya.
Padahal, awalnya aku optimis, tapi aku merasa aku gagal. Aku tidak menyalahkan
siapa-siapa, tidak mengutuk situasi, bahkan aku bisa belajar dari kegagalan
itu. Project yang akan aku jalani disini adalah meningkatkan social
entrepreneurship para pemuda. Cukup sama kan dengan EIM? Pemimpin dari project
ini adalah Hicham. Aku rasa dia sangat ambisius terlihat dari perawakannya
ketika menyampaikan pidato. Dia berkata seorang entrepreneur tidak hanya
berbicara, tetapi harus bertindak. Aku teringat pada seseorang yang mengatakan
itu, Ghafiqi. Aku tahu mengapa aku sangat suka entrepreneur, ketika aku duduk
di bangku SD, aku suka berjualan di sekitar rumah. Membeli snack di warung lalu
menjualnya lagi kepada teman-temanku di rumah. Sebenarnya aku ingin sekali
memiliki usaha, tetapi orang tuaku tidak terlalu mendukung karena prospek
wirausaha tidak terlalu menjajikan. Orangtuaku mengatakan bahwa aku lebih baik
bekerja di BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Aku tidak ingin terus menerus
bernegoisasi dengan orang tuaku. Aku sudah cukup menang dalam berbagai
negosiasi dengan orang tuaku seperti memilih jurusan Komunikasi. Jika aku
dewasa nanti, aku akan bekerja di BUMN, mengumpulkan uang untuk berwirausaha
dan membantu masyarakat di sekitarku. Setidaknya, aku mengikuti apa yang orangtuaku
katakan, untuk membahagiakan orang tuaku yang sudah membesarkan diriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pendapatmu adalah Pahalamu :)